Tulisan ini diterbitkan di http://bukuonlinestore.com/kegiatan-membaca-mengurangi-resiko-alzheimer/
Tulisan ini merupakan hasil kerjasama suami istri yaitu saya dan suami, hehehe.. Rasanya senang sekali membantu suami menulis, khususnya dalam bidang kesehatan, yaitu bidang yang saya kuasai dan geluti. Simak tulisan kami berikut ini :)
Terinspirasi dari sebuah film sedih Korea yang berjudul “A Moment To Remember”
yang mengisahkan tentang percintaan seorang wanita yang bernama Su Jin
dengan kekasih hatinya yang bernama Chul Soo. Mereka kemudian menikah
dan hidup bahagia. Mahligai rumah tangga mereka diuji setelah beberapa
tahun kemudian. Sang istri menunjukkan kesulitan mengingat tempat,
angka, tanggal, bahkan jalan pulang. Namun, peran mengharukan datang
dari sang suami yang tetap begitu setia menemani sang istri hingga pada
akhirnya sang istri pun lupa mengingat keluarganya termasuk suaminya.
Kisah ini begitu
meluluhkan hati sehingga membuat penasaran apa penyakit yang dialami Su
Jin tersebut. Kemudian diketahuilah bahwa penyakit kesulitan mengingat
tersebut dinamakan Alzheimer.
Apa Itu Alzheimer?
Alzheimer
adalah gangguan penurunan fungsi otak. Utamanya fungsi kognitif otak
yang menyerang memori otak. Ini dapat berpengaruh terhadap fungsi sosial
bahkan pekerjaan. Gejala penyakit ini bertahap atau berkembang dengan
seiringnya waktu. Diawali lupa akan sesuatu (misalnya tempat atau waktu)
yang selanjutnya akan menjadi kebiasaan bahkan sampai lupa pada
perilaku dan disorientasi. Bahkan tidak mampu melakukan aktivitas tanpa
bantuan orang lain. Gejala utamanya adalah dengan menyerang otak itu
sendiri yaitu mudah lupa atau pikun.
Penyakit
Alzheimer sampai saat ini belum diketahui dengan jelas penyebabnya.
Namun, disebutkan bisa terjadi karena beberapa faktor berikut: faktor
genetik, faktor lingkungan, pertambahan usia, dan adanya penumpukan plak
protein b-amiloid, dsb. Biasanya penyakit ini menyerang orang yang
sudah lanjut usia. Namun seperti di kisah film “A Moment To Remember” tadi, penyakit ini pun dapat menyerang orang yang lebih muda.
Tidak
ada pemeriksaan khusus untuk membuktikan seseorang mengidap atau
mengalami Alzheimer. Untuk mengetahui seseorang mempunyai penyakit
Alzheimer, biasanya dokter akan bertanya seputar masalah dan gejala yang
dialami pasien serta melakukan tes medis yang lainnya untuk memastikan
kondisi yang dialami penderita bukan karena penyakit lain.
Obat-obatan
yang dapat mencegah penyakit ini juga belum ada dan belum ditemukan
sampai saat ini. Biasanya penderita Alzheimer ditangani secara
psikologis melalui stimulasi kognitif untuk memperbaiki ingatannya dan
memulihkan kemampuan orang tersebut dalam memecahkan masalah dan
membantu hidup mandiri.
Membaca dan Menulis Dapat Mengurangi Risiko Terjadinya Alzheimer
Kegiatan
membaca merupakan salah satu cara yang efektif dalam upaya pencegahan
gejala penyakit ini. Membaca membuat otak kita terlatih dalam mengingat
dan berpikir, sehingga otak terus bekerja. Dalam website resmi Alzheimer
dikatakan bahwa otak perlu ditantang dengan aktivitas-aktivitas yang
dapat terus membantu membangun sel-sel otak baru. Ini berguna untuk memperkuat hubungan di antara sel-sel otak tersebut. Hal ini dapat melawan efek berbahaya dari penyakit Alzheimer. Kegiatan yang dapat menantang otak tersebut adalah seperti membaca, mengerjakan teka-teki silang dan bermain catur.
Sebuah studi baru dalam jurnal Neurology (2013)
menunjukkan hasil bahwa membaca buku dan majalah, menulis, dan
berpartisipasi dalam kegiatan yang dapat merangsang mental lainnya,
dapat membantu untuk menjaga memori dan kemampuan berpikir tetap utuh.
Hal ini menguatkan penelitian sebelumnya yang diterbitkan di Archives of Neurology (2012), bahwa seseorang yang menjaga otak tetap aktif sepanjang hidup, ditemukan memiliki kadar protein b-amiloid lebih rendah. Protein b-amiloid adalah protein yang memainkan peran utama dalam penumpukan plak amiloid yang dapat menyebabkan penyakit Alzheimer. Agar menjaga otak tetap aktif, salah satunya dapat dilakukan dengan kegiatan membaca atau menulis.
Banyak
penelitian yang telah membuktikan bahwa kegiatan membaca ternyata dapat
berdampak positif terhadap Alzheimer. Membaca dapat membantu untuk
menjaga kesehatan otak. Kegiatan ini juga dapat membantu terus
merangsang otak agar terus aktif. Juga dapat membantu membangun sel-sel
otak baru. Maka dari itu membaca sejak usia dini dapat mencegah penyakit
Alzhaimer di kemudian hari.
Jadi, kegiatan membaca
(termasuk menulis) bukan hanya bermanfaat untuk kegiatan intelektual
semata. Kegiatan ini ternyata juga bisa menyehatkan tubuh. Dalam hal ini
adalah organ otak. Jadi, mari membaca dan menulis.
No comments:
Post a Comment